Senin, 02 September 2024

BAB 8 DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA

 A. Keamanan Data dan Informasi


Apa itu keamanan data dan informasi? Keamanan data dan informasi terdiri atas tiga kata, yaitu keamanan, data, dan informasi. Keamanan secara fisik dapat dianalogikan dengan perlindungan sebuah gedung, seseorang, organisasi atau negara dari ancaman kejahatan. Keamanan dapat dilakukan melalui objek fisik seperti dinding dan kunci. Namun, juga dapat dilakukan oleh orang, proses, pengawasan, otorisasi seperti yang kalian temukan di area tertentu seperti: objek penting negara, bandara, dll.

1. Kejahatan di Dunia Digital

Saat ini, dengan makin banyaknya pengguna komputer dan internet, komputer menjadi tempat yang dapat digunakan untuk berbuat kejahatan.
Banyak orang belajar menjadi pemrogram/programmer yang selanjutnya digunakan untuk mengelola sistem dan menjaga keamanannya. Namun, di sisi lain, ada juga orang yang belajar untuk meretas dan melakukan kejahatan di internet. Muncullah istilah peretas atau peretasan yang memiliki konotasi
yang positif dan negatif.

a. Evolusi dari Peretasan
Istilah “hacking/peretasan” saat ini, dipahami banyak orang sebagai tindakan tidak bertanggung jawab dan merusak yang dilakukan oleh penjahat atau yang disebut peretas. Peretas adalah individu yang melakukan aktivitas peretasan, membobol sistem komputer, atau dengan sengaja melepaskan virus komputer untuk mencuri data pribadi, untuk mencuri uang, membobol rahasia perusahaan dan pemerintah yang berisi informasi sensitif. Peretas juga merusak situs web, melakukan serangan ke situs web, menghapus file, dan mengganggu bisnis. Padahal, sebelumnya peretas adalah istilah yang positif. Evolusi dari peretasan adalah: 
• Era 1 — tahun-tahun awal (1960-an dan 1970-an), saat peretasan adalah istilah yang positif.
• Era 2 — dari akhir 1970-an hingga akhir 1990-an, ketika peretasan memiliki arti yang lebih negatif.
• Era 3 — dari akhir 1990-an hingga saat ini, dengan pertumbuhan Web, e-commerce, dan smartphone batas antara positif dan negatif menjadi 
kabur. Setiap era memiliki jenis peretasannya tersendiri. Pada era tertentu, muncul jenis peretasan yang berbeda

1) Era Peretasan 1: Kegembiraan dalam Memprogram Di masa-masa awal munculnya Informatika, seorang peretas adalah 
programmer kreatif yang menulis program dengan sangat elegan dan cerdas. Peretas disebut “ahli komputer” yang sangat memahami teknik 
komputasi sehingga mampu mengembangkan banyak program dalam bentuk permainan komputer, program untuk keperluan bisnis, dan sistem operasi. Para peretas terkadang menemukan cara untuk masuk ke sistem milik orang lain walaupun mereka bukan pengguna resminya

2) Era Peretasan 2: Munculnya Sisi Gelap Peretasan 
Arti denotasi dan konotasi dari kata “hacker/peretas” berubah seiring dengan makin meluasnya penggunaan komputer. Orang tidak lagi cukup untuk mengeksploitasi batasan teknis sistem, tetapi juga mulai melanggar batasan etika dan hukum. Pada 1980-an, muncul sisi gelap peretasan yang dilakukan dengan penyebaran virus komputer, yang pada saat itu, perangkat lunak diperdagangkan dalam bentuk disket.

Keamanan Siber Nasional dipimpin oleh
Kepala Pusat yang memiliki tugas dalam
penyusunan, pelaksanaan, evaluasi dan
pelaporan pengendalian operasi keamanan
siber nasiona

















3) Era Peretasan 3: Peretasan sebagai Alat yang Merusak dan Alat Kriminal Saat ini, internet telah digunakan secara luas di kalangan pemerintahan,
baik ditingkat kota sampai tingkat nasional; perusahaan dari yang kecil, menengah sampai besar; dan institusi non-bisnis lainnya. Institusi tersebut
melakukan transaksi online yang memindahkan catatan manual ke dalam form elektronik yang disimpan dalam komputer. 


Dalam konteks peretasan, pada era ini, sebenarnya kesan positif dan negatif dari hacker menjadi tidak jelas batasnya. Peretas selanjutnya dikenal dengan “White Hat Hacker/Peretas Topi Putih” dan “Black Hat Hacker/Peretas Topi Hitam” yang diilhami dari film koboi. Peretas topi putih adalah peretas yang menggunakan keahlian mereka untuk mencari celah keamanan atau potensi kerawanan untuk meningkatkan keamanan sistem. Peretas ini meminta izin ketika akan melakukan penetrasi ke sistem dan akan memberikan peringatan dini tentang potensi ancaman. Peretas ini termasuk pakar keamanan siber yang berusaha keras untuk melindungi sistem yang menggunakan etika dalam bekerja.











b. Perkakas Peretasan
Untuk melakukan aksinya, peretas menggunakan tools/perkakas yang beragam dan berbagai jenis malware (malicious software) seperti virus,
worm, trojan horse, rekayasa sosial, phising, pharming, spyware, ransomware, backdoor, dan botnet.

1) Virus
Virus adalah perangkat lunak yang menempel pada perangkat lunak lain. Virus yang banyak ditemui mampu mereplikasi dirinya sendiri ke 
perangkat lunak lain dan menjalankan fungsi lain yang berbahaya seperti menghapus file, mengubah ekstensi nama file, menyembunyikan file, 
mengirimkan surel, dll. 

2) Worm
Worm mirip dengan virus, tetapi tidak perlu menempel ke program lain agar dapat berfungsi. Worm dirancang untuk mengeksploitasi kelemahan
sistem tertentu

3) Trojan Horse
Trojan horse merupakan malware yang tampak
seperti aplikasi perangkat lunak jinak, tetapi perangkat lunak ini membawa komponen yang jahat didalamnya

4) Rekayasa Sosial
Jika sebelumnya virus menggunakan celah keamanan teknis, teknik rekayasa sosial melakukan manipulasi pengguna, yaitu orang untuk mengeluarkan informasi atau melakukan tugas yang melanggar protokol keamanan. Peretas mungkin akan berpura-pura sebagai kantor pendukung 
teknis yang melayani perusahaan.

5) Phising
Phishing adalah kejahatan di dunia maya dimana biasanya target dihubungi melalui surel, telepon, atau pesan teks oleh seseorang yang menyamar dari lembaga yang sah untuk mengelabui target agar memberikan data sensitif seperti informasi pribadi, detail data perbankan atau kartu kredit dan kredensialnya

6) Pharming
Pharming adalah usaha untuk memikat pengguna internet untuk masuk ke situs web palsu, dimana peretas akan mencuri data pribadi penggunanya. Hal itu terjadi karena saat kita akan mengunjungi situs web, browser akan mencari alamat IP dari banyak sekali server nama domain (Domain Name Server). 

7) Spyware
Spyware adalah malware yang dapat memantau dan merekam aktivitas pengguna di komputer atau perangkat seluler, termasuk mencatat penekanan tombol pada keyboard untuk menangkap nama pengguna, kata sandi, nomor akun, dan informasi lainnya. Spyware dapatmencatat situs web yang dikunjungi dan aktivitas jaringan lainnya dan mengirim data ke server jarak jauh milik peretas.

8) Ransomware
Ransomware adalah malware yang mampu mengenkripsi beberapa atau semua file di komputer atau perangkat seluler dan kemudian menampilkan pesan yang menuntut pembayaran kunci untuk mendekripsi file. Seringkali, peretas menuntut pembayaran dalam bitcoin, mata uang digital yang anonim.

9) Backdoor
Backdoor adalah perangkat lunak yang mampu untuk mendapatkan akses ke suatu sistem komputer atau peranti, dengan melewati lapisan security normal.

10) Botnet
Botnet adalah akronim Robot dan Network. Botnet berbentuk sekelompok komputer atau perangkat lain di internet yang memiliki virus atau bagian dari malware yang dikendalikan oleh peretas melalui server pusat.

2. Kerawanan di Dunia Digital

Pada penjelasan sebelumnya, mungkin, kalian bertanya-tanya, mengapaperetas tampak dengan mudah mendapatkan akses ke daftar kontak teman
kita atau mengapa spam e-mail begitu banyak kita dapatkan? Ada apa dengan
teknologi informasi?
Berbagai faktor berkontribusi kerawanan pada keamanan teknologi informasi, yaitu:
a. kompleksitas yang melekat pada sistem komputer,
b. sejarah perkembangan internet dan Web itu sendiri,
c. perangkat lunak dan sistem komunikasi di balik penggunaan telepon,web, sistem industri, dan peranti lainnya,
d. kecepatan pengembangan aplikasi baru,
e. faktor ekonomi, bisnis, dan politik, dan
f. sifat manusia

a. Kerawanan di Sistem Operasi
Salah satu bagian terpenting dari komputer adalah sistem operasi. Perangkat lunak ini seperti napas pada manusia: tanpa sistem operasi, sebuah komputer hanyalah onggokan alat. Sistem operasi mengatur kerja komputer, mengontrol akses ke perangkat keras, mengatur cara aplikasi 
disimpan, dieksekusi, dan dapat digunakan oleh penggunanya. 

b. Kerawanan di Internet
Internet dimulai sebagai ARPANET, sebuah jaringan yang menghubungkan sejumlah universitas, perusahaan teknologi, dan instalasi pemerintah di Amerika. Pada tahun-tahun awal, internetdigunakan sebagai media komunikasi peneliti. Jadi, fokusnya pada akses terbuka, kemudahan penggunaan, dan kemudahan berbagi informasi. Banyak sistem awal di internet memang dibiarkan terbuka, tanpa kata sandi, dan sedikit yang terhubung ke jaringan telepon. Dalam hal ini, perlindungan sistem terhadap para penyusup memang tidak menjadi perhatian penting dan bergantung pada kepercayaan penggunanya.Didesain untuk keterbukaan, internet kini memiliki tiga miliar pengguna global dan miliaran perangkat yang terhubung dengannya.

c. Kerawanan pada Sifat Manusia dan Internet of Things 
Faktor signifikan lain yang menyebabkan lemahnya keamanan adalah kecepatan inovasi dan keinginan orang akan hal baru yang diproduksi dengan cepat. Tekanan persaingan mendorong perusahaan untuk mengembangkan produk tanpa pemikiran atau anggaran yang dikhususkan untuk menganalisis potensi risiko keamanan

BAB 8 DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA

 B. Berkakas untuk Melindungi Data dan Informasi


Pada subbab sebelumnya, kalian telah mempelajari banyaknya ancaman kejahatan di dunia maya. Mungkin, hampir setiap hari, kita selalu mendengar adanya pelanggaran keamanan dan serangan dunia maya. Hal itu mungkin terjadi karena banyak kerentanan yang ada pada sistem kita. Pada bab ini, akan dibahas mengenai perkakas yang dapat melindungi data dan informasi kita di internet sehingga lebih aman.

1. Enkripsi

Enkripsi adalah alat keamanan yang sangat berharga untuk pengamanan data pada komunikasi data di jaringan komputer/internet. Enkripsi adalah suatu
metode yang mengodekan data sebelum dikirim melalui jaringan komputer.





2. Antivirus

Merebaknya malware atau virus menyebabkan pengguna merasa terganggu kenyamanannya ketika bekerja dengan komputer dan takut ketika bertransaksi di internet. Beberapa alat dan perangkat lunak telah tersedia untuk membantu pengguna melindungi peranti dan file dari gangguan virus, atau untuk menghindari menjadi mata rantai yang lemah dalam rantai sistem keamanan.








3. Aplikasi Terpercaya

Saat ini, dengan merebaknya malware, sebagian besar produsen sistem operasi telah menambahkan fitur ke sistem operasi mereka. Sistem operasi ini
memberi peringatan kepada pengguna bahwa seharusnya semua perangkat lunak di komputer atau perangkat seluler berasal dari pengembang asli yang
bersertifikat.
Pengembang perangkat lunak dapat mengajukan permohonan ke produsen sistem operasi, misalnya, Apple, Microsoft, atau Google, untuk sertifikat digital. Jika telah memiliki sertifikat digital, aplikasi apa pun yang dibuat oleh pengembang akan memiliki sertifikat digital yang menempel dan merupakan aplikasi tepercaya (trusted application). Dengan mengaktifkan fitur ini pada sistem operasi, perangkat lunak yang berjalan di peranti harus 
berasal dari pengembang bersertifikat, jika tidak maka sistem operasi tidak mengizinkannya untuk berjalan.

4. Alat Otentikasi

Mekanisme keamanan berikutnya adalah otentikasi (authentication). Otentikasi dilakukan untuk memastikan dan mengonfirmasi bahwa suatu
objek adalah otentik atau asli. Otentikasi dapat diterapkan pada beberapa objek, seperti situs web, user, surel, dokumen, dll.

a. Otentikasi Web
Situs web sebagai salah satu sumber daya yang banyak digunakan di internet. Situs web dapat diotentikasi bahwa situs tersebut adalah otentik. Browser web, search engine, dan perangkat lunak tambahan (add-on) telah dapat membantu memfilter situs web yang dianggap otentik dan aman.

b. Otentikasi Pengguna
Otentikasi pengguna adalah bagian penting dari keamanan informasi. Banyak kejahatan peretasan terjadi karena otentikasi pengguna ini. Otentikasi 
pengguna umumnya menggunakan username dan password. Username dan password adalah data sensitif yang harus dijaga agar tidak diketahui orang 
lain.

c. Biometrik
Biometrik adalah karakteristik biologis yang unik bagi seorang individu. Termasuk di dalamnya ialah sidik jari, pola suara, struktur wajah, geometri
tangan, pola mata (iris atau retina), dan DNA. DNA sudah lama digunakan dalam penegakan hukum dan sistem peradilan di Indonesia. Teknologi biometrik untuk identifikasi saat ini merupakan industri penting bernilai miliaran dolar dengan banyak aplikasi yang bermanfaat dan memberikan
kenyaman dan keamanan.

d.Otentikasi Multifaktor
Otentikasi pengguna dengan menggunakan kata sandi dan pemindaian biometrik, saat ini cukup memadai. Namun, dengan banyaknya usaha
untuk meretas, muncul otentikasi dengan metode lain. Metode lain tersebut disebut otentikasi multifaktor

BAB 8 DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA

C. MENINGKATKAN KEAMANAN INFORMASI

Saat ini, dengan makin banyaknya kejahatan di internet karena aktivitas online, pengembang perangkat lunak ikut bertanggung jawab terhadap keamanan pengguna dengan mengembangkan fitur untuk keamanan informasi. Fitur tersebut terdapat pada sistem operasi, browser, dan aplikasi.

1. Penggunaan Fitur Keamanan pada Sistem Operasi

Salah satu fitur keamanan pada sistem operasi ialah fitur keamanan yang ada pada Windows 10. Windows 10 memiliki fitur Windows Security dimana fitur ini dapat digunakan untuk memproteksi peranti dan data yang ada pada komputer. Fitur Windows Security di antaranya seperti berikut.














a. Virus and threat protection Perlindungan terhadap virus & ancaman lain. Fitur perlindungan terhadap virus dinamakan Microsoft Defender Antivirus. Fitur ini dapat digunakan untuk memonitor/ memantau ancaman keamanan di peranti yang kalian miliki.

b. Account protection (Perlindungan akun). Akses login dengan bermacam
pilihan dan settings, termasuk menggunakan kunci dinamis tersedia pada
Windows Security.

c. Firewall and network protection (Firewall & perlindungan jaringan). Fitur
ini memungkinkan pengguna mengelola setelan firewall dan memonitor
kegiatan dan aktivitas yang terjadi pada jaringan dan koneksi internet

d. App. control and browser (kontrol aplikasi & browser). Fitur ini digunakan untuk mengatur Microsoft Defender SmartScreen yang digunakan untuk membantu melindungi peranti dari aplikasi, file, situs, dan unduhan yang berpotensi berbahaya. Pengguna dapat mengatur perlindungan sesuai dengan kebutuhan.

e. Device Security (keamanan peranti). Fitur ini digunakan untuk membantu melindungi perangkat dari serangan perangkat lunak berbahaya. Pada
fitur ini, pengaturan dapat dilakukan untuk mengisolasi proses padasistem operasi dan memori dari jangkauan malware. Security processor
digunakan untuk menambah kemampuan enkripsi pada perangkat. Fitur secure boot adalah fitur untuk mencegah malware dengan tipe RootKit untuk hidup di peranti, yang dicegah pada saat booting.

f. Device Performance and Health (kinerja & kesehatan perangkat). Fitur ini digunakan untuk menyajikan informasi tentang kesehatan kinerja perangkat, dan menjaga perangkat tetap bersih dan mutakhir dengan versi terbaru Windows 10.


2. Penggunaan Fitur Keamanan pada Peramban


Maraknya malware dan virus di internet, menyebabkan komputer kalian rentan terhadap ancaman online. Ketika kalian melakukan penjelajahan di internet, selalu ada kemungkinan untuk tersusupi oleh ancaman tersebut.
Namun, dengan berkembangnya teknologi keamanan informasi, perangkat lunak peramban yang kalian lakukan menjadi makin aman. Ada beberapa
fitur penting dari peramban yang harus kalian ketahui, dan tips penting penjelajahan di internet yang aman. Fitur penting tersebut seperti berikut.

a. Periksalah Alamat Situs
Dewasa ini, banyak situs palsu yang bertebaran di internet, phising dan pharming adalah kejahatan yang mencoba mengecoh kita dengan situs palsu. Memeriksa ulang alamat situs merupakan teknik yang baik yang dapat digunakan untuk memastikan alamat situs yang kalian tuju adalah situs yang terpercaya.










b.Yakinkan Simbol Keamanan
Situs web yang aman adalah situs web yang menggunakan protokol HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure), yang tampak dengan simbol gembok pada address bar dari situs web yang kita akses. Situs perbankanda dan e-commerce biasanya menggunakan protokol ini. Protokol ini adalah protokol keamanan yang membuat situs web aman untuk digunakan bertransaksi di internet. Informasi pribadi dan keuangan kita aman untuk dimasukkan ke dalam web site dengan simbol ini. HTTPS menggunakan Transport Layer Security (TSL) atau Secure Socket Layer (SSL) yang membuat komunikasi data dilakukan dengan enkripsi.

















c. Lakukanlah Pembaruan Berkala pada Peramban
Dengan berjalannya waktu, ancaman keamanan di internet selalu bertambah dan diperbarui, termasuk munculnya virus dan malware baru. Peramban harus menyesuaikan diri dengan hal tersebut sehingga pembaruan peramban merupakan cara yang penting untuk menjaga keamanan berinternet

3. Pelacakan pada Peramban

Saat kalian menggunakan peramban untuk melakukan penjelajahan di internet, seluruh riwayat penjelajahan kita akan disimpan oleh peramban.
Semua situs web yang kalian kunjungi dan jelajahi akan disimpan dalam cookie di peramban.
Pelacakan aktivitas penjelajahan pengguna internet dan penyimpannya pada cookie digunakan untuk memaksimalkan kinerja dari peramban dalam
hal kecepatan yang membuat penggunanya merasa nyaman. Namun, data pada cookie juga dapat digunakan untuk memetakan kebiasaan dan preferensi pengguna ketika menjelajahi internet. Cookie juga dapat digunakan oleh pengiklan untuk menampilkan iklan barang-barang yang kita sukai.

4. Bagaimana Cookie Bekerja?

Cookie pada peramban adalah kumpulan data kecil yang digunakan untuk menyimpan informasi aktivitas kita dalam penjelajahan situs web. Ketika kalian menulis alamat web, mengeklik hyperlink atau ikon, semua aktivitas tersebut
akan dicatat di cookie. Cookie juga dapat menyimpan informasi spesifik dari situs web tertentu yang kalian kunjungi

Banyak situs web memberikan pilihan kepada kalian akan mengaktifkancookie atau tidak. Jika tidak ingin mengaktifkan cookie, pilih decline/menolak. pengguna untuk memilih mengaktifkan cookie di situs antivirus.











Peramban modern saat ini telah memberikan pengaturan yang dapat menon-aktifkan fitur cookie sehingga tidak mencatat riwayat penjelajahan kita. Cara untuk menon-aktifkan cookie ialah dengan menghidupkan setting “Do Not Track” di peramban kalian. Sebagian besar situs web sebenarnya secara default menon-aktifkan fitur ini. Berikut adalah contoh setting “Do Not Track” pada peramban Chrome.













5. Pelacakan Akun

Meskipun fitur cookie pada peramban telah dinon-aktifkan, tetapi riwayat aktivitas pada akun tertentu masih dapat dilacak. Ketika kalian membuat akun pada situs media sosial seperti facebook misalnya, sebenarnya, kalian telah memberikan izin kepada facebook untuk mencatat aktivitas kalian dengan akun facebook tersebut. Catatan riwayat aktivitas kalian dengan akun tidak disimpan secara lokal pada peramban di komputer kalian, tetapi dicatat di server. Riwayat ini biasanya diberikan kepada pengiklan di aplikasi facebook dan secara default, fitur ini adalah aktif. Pengaturan riwayat akun 
online biasanya dapat diatur. Berikut contoh pengaturan riwayat di facebook.


BAB 8 DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA

 A. Keamanan Data dan Informasi Apa itu keamanan data dan informasi? Keamanan data dan informasi terdiri atas tiga kata, yaitu keamanan, dat...